PEMBIAYAAN SEKTOR MIKRO DAN CORPORATE
Pembiayaan
mikro
Pembiayaan makro adalah peminjaman modal kepada
perusahaan atau UKM dalam jangka panjang.Salah satu contohnya adalah Bank
Indonesia (BI) memberikan sejumlah kemudahan bagi bank syariah untuk
menyalurkan pembiayaan usaha makro. Dengan kemudahan itu bank syariah di
harapkan untuk selalu mengawasi pembiayaan sektor mikro.
Kemudahan diberikan ke bank syariah yang
menyalurkan pembiayaan dengan akad mudharabah dan musyarakah. Pembiayaan
berbasis bagi hasil tersebut dapat dicicil nasabah di akhir periode. Cicilan
yang tidak harus dibayar tiap bulan akan mempermudah kerja bank.
Cicilan yang tidak harus dibayar tiap bulan akan mempermudah kerja bank.
Cicilan yang tidak harus dibayar tiap bulan akan mempermudah kerja bank.
Dalam pembiayaan
pihak bank mempunyai tugas yaitu harus terus memonitor atau memantau perusahaan yang diberi pembiayaan
dalam skala waktu tertentu supaya pihak bank tahu apakah proyek tersebut masih
jalan atau sudah tidak jalan.
Pembiayaan
corporate
Pembiayaan corporate adalah peminjaman jangka
pendek dan jangka panjang yang di berikan dalam mata uang rupiah untuk
membiayai beberapa kebutuhan yaitu
kredit modal kerja,kredit investasi ,dan kredit agunan deposito.
Kredit modal kerja adalah pembiayaan dalam jangka
pendek yang diberikan dalam, mata uang rupiah untuk membiayai kebutuhan modal
kerja dengan jangka waktu kurang lebih 1 tahun.
Kredit Investasi adalah memberikan fasilitas
kredit bagi debitur dalam jangka panjang yang diberikan dalam mata uang rupiah
untuk membiayai investasi yang berhubungan dengan usahanya, dan pelunasannya
bersumber dari hasil usaha yang dibiayai.
Kredit agunan deposito adalah pembiayaan yang
diberikan dengan jaminan setoran tunai.
Menurut saya dari kedua pembiayaan tersebut yang
lebih menguntungkan adalah pembiayaan makro. Karena lebih menguntungkan berdasarkan
prinsip bagi hasil , prosesnya cepat dan mudah, persyaratan kredit yang ringan,
untuk mendukung pengembangan usaha kecil dengan sektor usaha mikro, mekanisme
pengambilan yang fleksibel sesuai dengan usaha.
Tantangan pembiayaan mikro tidak hanya mampu
memberikan pembiayaan tetapi juga perlu memonitori atau mengawasi usaha yang
telah dibiayai agar tidak berhenti sebelum nasabah melunasi semua utang yang
diberikan oleh bank, kebijakan dalam pembiayaan mikro agar lebih meningkat ke
depannya. Sedangkan tantangan pembiayaan corporate tingkat edukasi pelaku yang
beragam, banyak kredit konsutif, pembicaraan-pembicaraan negatif tentang
pembiayaan corporate, standar lingkungan yang kurang bersahabat, harus lebih detail memeriksa posisi rekening perusahaan setiap waktu.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar