TUGAS I

TUGAS I
Maritha Try Rachmadani

Selasa, 10 April 2012

TUGAS 4

PEMBIAYAAN SEKTOR MIKRO DAN CORPORATE
 
Pembiayaan mikro
Pembiayaan makro adalah peminjaman modal kepada perusahaan atau UKM dalam jangka panjang.Salah satu contohnya adalah Bank Indonesia (BI) memberikan sejumlah kemudahan bagi bank syariah untuk menyalurkan pembiayaan usaha makro. Dengan kemudahan itu bank syariah di harapkan untuk selalu mengawasi pembiayaan sektor mikro.
Kemudahan diberikan ke bank syariah yang menyalurkan pembiayaan dengan akad mudharabah dan musyarakah. Pembiayaan berbasis bagi hasil tersebut dapat dicicil nasabah di akhir periode. Cicilan yang tidak harus dibayar tiap bulan akan mempermudah kerja bank.
Cicilan yang tidak harus dibayar tiap bulan akan mempermudah kerja bank.
Dalam pembiayaan  pihak  bank mempunyai tugas yaitu  harus terus memonitor  atau memantau perusahaan yang diberi pembiayaan dalam skala waktu tertentu supaya pihak bank tahu apakah proyek tersebut masih jalan atau sudah tidak jalan.
Pembiayaan corporate
Pembiayaan corporate adalah peminjaman jangka pendek dan jangka panjang yang di berikan dalam mata uang rupiah untuk membiayai beberapa  kebutuhan yaitu kredit modal kerja,kredit investasi ,dan kredit agunan deposito.
Kredit modal kerja adalah pembiayaan dalam jangka pendek yang diberikan dalam, mata uang rupiah untuk membiayai kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu kurang lebih 1 tahun.
Kredit Investasi adalah memberikan fasilitas kredit bagi debitur dalam jangka panjang yang diberikan dalam mata uang rupiah untuk membiayai investasi yang berhubungan dengan usahanya, dan pelunasannya bersumber dari hasil usaha yang dibiayai.
Kredit agunan deposito adalah pembiayaan yang diberikan dengan jaminan setoran tunai.
Menurut saya dari kedua pembiayaan tersebut yang lebih menguntungkan adalah pembiayaan makro. Karena lebih menguntungkan berdasarkan prinsip bagi hasil , prosesnya cepat dan mudah, persyaratan kredit yang ringan, untuk mendukung pengembangan usaha kecil dengan sektor usaha mikro, mekanisme pengambilan yang fleksibel sesuai dengan usaha.
Tantangan pembiayaan mikro tidak hanya mampu memberikan pembiayaan tetapi juga perlu memonitori atau mengawasi usaha yang telah dibiayai agar tidak berhenti sebelum nasabah melunasi semua utang yang diberikan oleh bank, kebijakan dalam pembiayaan mikro agar lebih meningkat ke depannya. Sedangkan tantangan pembiayaan corporate tingkat edukasi pelaku yang beragam, banyak kredit konsutif, pembicaraan-pembicaraan negatif tentang pembiayaan corporate, standar lingkungan yang kurang bersahabat, harus lebih detail memeriksa posisi rekening perusahaan setiap waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar