Silogisme merupakan bagian yang paling akhir dari pembahasan
logika formal dan dianggap sebagian yang paling penting dalam ilmu logika .
Dilihat dari bentuknya silogisme adalah contoh yang paling tegas dalam cara
berpikir deduktif yakni mengambil kesimpulan khusus dari kesimpulan umum .
hanya saja dalam teori silogisme kesimpulan terdahulu hanya terdiri dari dua
keputusan saja sedang salah satu keputusannya harus universal dan dalam dua
keputusan tersebut harus ada usur – unsur yang sama – sama dipunyai oleh kedua
keputusannnya
Jadi
tegasnya yang di namakan dengan silogisme adalah suatu pengambilan kesimpulan
dari dua macam keputusan ( yang mengandung unsur yang sama dan salah satunya
harus universal ) suatu keputusan yang ketiga yang kebenarannya sama dengan dua
keputusan yang mendahuluinya Dengan kata
lain silogisme adalah merupakan pola berpikir yang di susun dari dua buah
pernyataan dan sebuah kesimpulan.
Jenis-jenis silogisme:
1. Silogisme
Katagorik
Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan
katagorik. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang
kemudian dapat dibedakan dengan premis mayor (premis yang termnya menjadi
predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang
menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle
term).
Contoh:
-
Semua Tanaman membutuhkan air (premis mayor)
-
Akasia adalah Tanaman (premis minor)
-
Akasia membutuhkan air (konklusi)
2. Silogisme
Hipotetik
Silogisme Hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi
hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Contoh:
-
Jika hujan, saya naik becak.(mayor)
-
Sekarang hujan.(minor)
-
Jadi saya naik becak.(konklusi)
3. Silogisme
Disyungtif
Silogisme Disyungtif adalah silogisme yang premis mayornya keputusan disyungtif
sedangkan premis minornya kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu
alternatif yang disebut oleh premis mayor.Seperti pada silogisme hipotetik
istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang
semestinya.
Silogisme ini ada dua macam, silogisme disyungtif dalam arti sempit dan
silogisme disyungtif dalam arti luas. Silogisme disyungtif dalam arti sempit
mayornya mempunyai alternatif kontradiktif,
Contoh:
-
la lulus atau tidak lulus.
-
Ternyata ia lulus, jadi
-
la bukan tidak lulus.
Silogisme disyungtif dalam arti luas premis mayomya mempunyai alternatif
bukan kontradiktif.
Contoh:
-
Hasan di rumah atau di pasar.
-
Ternyata tidak di rumah.
-
Jadi di pasar.
Silogisme
disyungtif dalam arti sempit maupun arti luas mempunyai dua tipe yaitu:
1) Premis
minornya mengingkari salah satu alternatif, konklusi-nya adalah mengakui
alternatif yang lain.
Contoh:
-
la berada di luar atau di dalam.
-
Ternyata tidak berada di luar.
-
Jadi ia berada di dalam.
-
Ia berada di luar atau di dalam.
-
ternyata tidak berada di dalam.
-
Jadi ia berada di luar.
2) Premis
minor mengakui salah satu alternatif, kesimpulannya adalah mengingkari alternatif
yang lain.
Contoh:
-
Budi di masjid atau di sekolah.
-
la berada di masjid.
-
Jadi ia tidak berada di sekolah.
-
Budi di masjid atau di sekolah.
-
la berada di sekolah.
-
Jadi ia tidak berada di masjid.
4.
Silogisme alternatif
Silogisme alternatif adalah
silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi
alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh:
-
Nenek
Sumi berada di Bandung.
-
Jadi,
Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
5.
Entimem
Silogisme ini jarang ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya
premis minor dan kesimpulan.
Contoh entimen:
-
Dia
menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
-
Anda
telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Pengertian Generalisasi
Generalisasi Adalah suatu proses penalaran yang bertolak
dari sejumlah fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat
selutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
Contoh:
-
Tamara
Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas
cantik.
-
Nia Ramadhani adalah bintang iklan,
dan ia berparas cantik.
Generalisasi:
Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan
“semua bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas
karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Definisi Analogi
Paragraf
analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak
menandung persamaan. Dengan kesamaan tersebut dapatlah ditarik kesimpulannya.
Paragraf analogi ini merupakan bagian paragraf induktif.
Analogi induktif yaitu proses dari penalaran dari
satu fenomena menuju fenomena lain yang sejenis kemudian disimpulkan bahwa apa
yang terjadi pada fenomena yang pertama akan terjadi juga pada fenomena yang
lain. Demikian pengertian analogi jika kita hendak memformulasikan dalam suatu
batasan. (Drs. H. Mundiri, Logika, 1994, hal-157)
Contoh :
Budi adalah anak yang baik. Ia suka
membantu orang tua kapanpun. Kebiasaan menabung,belajar, dan
suka menolong sudah ia lakukan sejak masih kecil. Sekarang di sudah tumbuh
menjadi seorang pemuda yang siap menjalani hidup. Akibat kebiasaan lamanya ia
sudah siap menghadapi berbagai masalah yang datang silih berganti.
Paragraf
Akibat Sebab
Contoh :
Dalam rangka menjaga dan melindungi
kelestarian hutan pemerintah mengadakan razia. Pemerintah menangkap para
pembalak atau penebang pohon. Masyarakat sangat senang dengan adanya kegiatan
tersebut. Kini hutan tidak akan gundul lagi dan berkurangnya pembalakan atau
penebangan pohon. Akhirnya kegiatan tersebut membuahkan hasil bagi masyarakat.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar